EVALUASI
KONSEP PERFORMA KREATIVITAS KELOMPOK 4
Anggota Kelompok
Ø Sastri
Dalila : 101301002
Ø Dhita
Sundary Dalimunthe : 101301009
Ø Kurnia Boby
Safarov Hasibuan : 121301054
Ø Akhlak
Khazimi Harahap :
121301103
Ø Reza Al-Faridz : 131301113
Pada matakuliah kreativitas,
difakultas Psikologi USU, berbagai macam cara dilakukan dosen pengampu
matakuliah ini untuk membuat mahasiswa memahami masalah keterbakatan dan
kreativitas, bagaimana dapat menjadi pribadi yang lebih kreatif, atau dapat
membantu orang lain untuk berfikir, bersikap, dan berprilaku kreatif. Salah
satu tekhnik yang dilakukan dosen pengampu kami dalam mencapai tujuan
matakuliah ini adalah dengan memberikan tugas-tugas, baik tugas individu maupun
kelompok, yang kami posting kali ini merupakan salah satu tugas kelompok,
dimana kelompok harus memposting konsep performa yang dikaitkan dengan teori,
yang nantinya performa tersebut akan ditampilkan didepan kelas. Berikut konsep yang dihasilkan oleh kelompok 4.
PUPPET SHOW
TEORI
Proses
yang dilalui kelompok dalam menghasilkan ide menampilkan Puppet Show, Ditinjau
dari teori 4P :
1.
Pribadi
Menurut
Hulbeck (1945) tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian
dalam interaksi dengan lingkungannya. Ketika kelompok diberikan tugas
menampilkan performa, masing-masing individu didalam kelompok mulai berfikir performa
apa yang akan ditampilkan sambil berdiskusi, dan muncullah beberapa ide
performa yang berbeda-beda dari setiap individu, disini kelompok berdiskusi
ketika sesudah mata kuliah kreativitas selesai.
2.
Press
Kreativitas
agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu, baik
dorongan internal maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis.
Setiap individu didalam kelompok ingin mendapatkan nilai A pada mata kuliah
kreativitas, ini merupakan dorongan dari internal setiap individu didalam
kelompok. Sedangkan dorongan eksternal kami adalah kami tidak mau kalah dari
kelompok yang lain, adanya rasa ingin menampilkan yang terbaik diantara yang
lain, membuat sesuatu yang berbeda dan unik.
3.
Proses
Menurut
Torrance (1988) proses kreatif dan ilmiah dimulai dari kita menemukan suatu
masalah sampai dengan menyampaikan hasil. Disini ketika kelompok diberi tugas
menampilkan performa kreativitas ini merupakan suatu masalah yang harus
dipecahkan oleh kelompok, dimana kelompok harus mendapatkan suatu ide untuk
meyelesaikan tugas tersebut sampai dapat menampilkan performa didalam kelas.
Adapun
tahap dalam memecahkan masalah tersebut dijelaskan dengan menggunakan Teori
Wallas, Wallas (1926) menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap :
Ø Persiapan : pada tahap ini seseorang mempersiapkan diri untuk
memecahkan masalah dengan belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya kepada
orang, dan sebagainya. Dimana kami berusaha mencari solusi untuk performa apa
yang akan dipakai nantinya dengan masing-masing individu berfikir dan kelompok
berdiskusi dan melontarkan pertanyaan-pertanyaan, ini merupakan langkah awal
dalam menyelesaikan masalahnya.
Ø Inklubasi : tahap
dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari masalah
tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar, tetapi
“mengeramnya” dalam alam pra-sadar. Dimana kelompok pada pertama diskusi belum
mendapatkan ide yang menurut kelompok bagus, kemudian kelompok berhenti
berdiskusi dan membicarakan hal tersebut selama beberapa minggu.
Ø Iluminasi : tahap
timbulnya “insight” atau “Aha-Erlebnis”, saat timbulnya inspirasi atau
gagasan baru, serta proses-proses psikologis yang mengawali dan mengikuti
munculnya inspirasi/gagasan baru. Setelah beberapa minggu tidak membicarakan
masalah performa, kemudian kelompok ketika dikelas disela-sela waktu pelajaran
kreativitas berlangsung, salah satu anggota menanyakan ide apa yang akan
digunakan, dan akhirnya anggota lain memberikan ide baru, dan semua anggota
didalam kelompok menyetujui ide tersebut yang akan digunakan untuk penampilan
performa.
Ø Verifikasi : tahap dimana
ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas. dimana kelompok
disini sudah mendapatkan ide yang harus ditampilkan nantinya dikelas, setelah
tampil nanti maka akan diketahui keberhasilan kelompok dari komentar-komentar
dosen dan kelompok-kelompok lain yang mengikuti kelas kreativitas.
4.
Produk
Menurut
tokoh Haefele (1962) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna social tetapi tidak keseluruhan
produk itu harus baru. Akhirnya Kelompok telah mendapatkan produk yang akan
ditampilkan yang berjudul “puppet show”
walaupun puppet ini telah ada ditampilkan dibeberapa Negara, tetapi ini
merupakan sesuatu yang baru bagi kelompok, karena diindonesia sendiri masih
sangat jarang ditampilkan, dan kelompok belum pernah memainkannya beberapa
anggota malah belum pernah melihatnya, dan juga kelompok memberikan kombinasi-kombinasi
yang baru untuk performa ini, sehingga dapat dikatakan ini adalah suatu produk
yang baru.
PUPPET SHOW
Perkembangan dunia
hiburan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Ada banyak ide-ide
kreatif yang di munculkan para tokoh-tokoh industri kreatif untuk membuat
hiburan yang memiliki kualitas yang baik bagi penonton. Karya-karya kreatif yang banyak di hasilkan
oleh para tokoh sangat bervariasi, salah satunya adalah pertunjukan puppet.
Puppet adalah sebuah boneka yang terbuat dari kain. Sejarah puppet berasal dari Eropa pada awal-awal kurun waktu
1900-an. Puppet juga merupakan sebuah konsep pertunjukan dari China kuno. Puppet biasanya digunakan sebagai
watak untuk sebuah pementasan. Sebuah pementasan bisa direka dari
bermacam-macam puppet dan juga bisa digunakan dengan beberapa cerita. Puppet
terbuat dari stokin, butang baju, benang bulu kambing, jarum kait, reben,
pengesat kuali dan lain-lain lagi mengikut tingkat kreativitas dari seorang tokoh yang memainkannya. Di Malaysia
masyarakat yang paling terkenal dengan puppet adalah masyarakat di Kelantan
melalui wayang kulit.
Perkembangan seni puppet di Indonesia masih sangat jarang.
Pentas-pentas seni yang sering dilakukan para seniman masih sangat jarang yang
menggunakan puppet sebagai instrumen utama dari sebuah pertunjukan. Dengan
masih sedikitnya seni puppet yang ada di Indonesia, kami kelompok 4 tertarik
untuk menampilkan sebuah performa dengan menggunakan puppet sebagai instrumennya.
Kami kelompok 4 menamakan pertunjukan/performa kami dengan nama “puppet show”.
KONSEP
Adapun konsep
performa kelompok yang ditampilkan dikelas adalah :
1. Kelompok menampilkan sebuah drama dengan menggunakan boneka
puppet. Dimana Performa dimulai dengan adanya sebuah
narasi yang dibacakan dan dilanjut dengan
adanya sebuah drama yang diperankan oleh boneka
puppet. Adapun garis besar drama yang dimainkan kelompok
adalah :
MUKA TAK SEINDAH NAMA
Drama
ini menceritakan tentang seorang cowok yang memiliki nama keren yaitu KEVIN
APRILIO, namanya sangat familir karena salah satu artis top Indonesia sama
dengan namanya, menurut Kevin namanya itu merupakan kutukan baginya, nama yang
membuat dia ditertawain 3 kali setiap harinya, dia merasa seperti minum obat, nggak pagi, siang dan malam dia
jadi bahan tertawaan orang, nama sama mukanya sama sekali nggak sesuai, dia
juga bingung kenapa dia dikasih nama sekeren itu, padahal udah
jelas mukanya jelek,
dan dia juga sempat protes sama bokap
nyokapnya kenapa dia dinamain kevin aprilio
yang notabene yang punya nama itu pasti ganteng dan jadi idola, sementara dia? Muka
bonyok, tetapi dia merasa
nama itu sebagai salah satu kelebihan yang dia
punya,
karena semua yang ada pada dirinya
itu minus jadi setidaknya ada satu hal nilai plus dari dirinya yaitu nama, dan kata
mereka juga nama itu supaya gue gampang kenalan sama cewek dan gampang dapet
pacar, ya emang bener sih, tapiii BUKTINYA!!!
Suatu ketika ada
malaikat yang mau nyariin pacar buat
kevin, dia temen kevin
namanya JOJON, dia
adalah cowok idola di kampusnya,
dia cowok ganteng kapten tim futsal dan juga pinter, semua yang ada di dirinya
itu serba nilai plus, tapi satu kekurangannya yaitu NAMA. Cewek yang
dikasih jojon ternyata tidak sesuai harapan Kevin, cewek itu bernama Barbie,
Barbie memiliki gigi mas, sehingga kalau senyum Kevin merasa silau karena
giginya, setelah berjumpa dengan barbie dia merasa tidak sesuai, tetapi Barbie
selalu sms Kevin, yang membuat Kevin jengkel dengan Barbie, sehingga Barbie memutuskan
untuk tidak berteman lagi dengan Kevin.
Selama
dua minggu Kevin disibukan dengan dunia maya, dia menggunakan facebook dan
twitter untuk mendekati cewek-cewek cantik, ternyata cewek-cewek cantik banyak
yang suka dan minta jumpa dengannya, salah satu cewek yang dia jumpai bernama
Amelda, ketika berjumpa amelda, ternyata kevin digampar dan ditinggalkan begitu
saja direstoran, karena foto di facebook tidak sesuai dengan yang asli, Kevin
ternyata menggunakan foto Jojon yang ganteng untuk mendekati cewek cantik.
Dan
tiba-tiba dia disms Barbie, dan dia baru menyadari ternyata dia cinta dengan
Barbie, kali ini Barbie ngajak Kevin jumpa lagi, dengan spontan Kevinpun
langsung menjumpai Barbie, ketika akan menjumpai Barbie dipikirannya adalah
gigi Barbie yang membuatnya silau dan menambah minus matanya, ternyata setelah
berjumpa Barbie makin cantik dan tidak memiliki gigi berwarna emas lagi,
kevinpun bertambah jatuh cinta, tetapi Barbie meminta jumpa hanya ingin
memberikan undangan pernikanhannya.
Kevin merasa frustasi sama apa yang dia alamin belakangan
ini, dia udah gak kuat, dia galau abisss, sampai pada akhirnya dia ngadain
acara bubur merah bubur putih sebagai tanda digantinya namanya menjadi “eyang
galau”, dia berharap nama barunya bisa membawa hoki buatnya dalam hubungan
percintaan.
2. Waktu
keseluruhan pertunjukan kurang lebih
20 menit.
3. Setiap anggota didalam kelompok ikut berperan dalam
performa ini, adapun peranan masing-masing anggota adalah :
·
Sastri Dalila : Memainkan
peran sebagai Amelda
·
Dhita Sundari : Membaca
Narasi
·
Kurnia Boby
Safarov Hasibuan : Memainkan peran
sebagai Jojon
·
Akhlak Khazimi Harahap :
Memainkan peran sebagai
Barbie
·
Reza Al-Faridz :
Memainkan peran sebagai Kevin Aprilio
ALAT
Dalam
menampilkan dikelas tentunya kelompok menggunakan alat-alat yang mendukung
performa, adapun alat-alat yang digunakan ketika performa adalah sebagai
berikut :
1. Boneka puppet
Boneka puppet yang kelompok gunakan merupakan hasil buatan
sendiri tanpa dibeli, adapun bahan dan alat yang
digunakan adalah sebagai berikut :
-
Kaus kaki
-
Kancing baju
-
Benang wol
-
Jarum dan benang jahit
-
Kain flanel warna merah
muda
Cara
pembuatan :
-
Siapkan kaus kaki
-
Kemudian pasangkan 2
buah kancing baju sebagai matanya dengan menggunakan jarum dan benang jahit,
pastikan kancing dipasangkan dengan kuat agar tidak terlepas dari kaus kaki
ketika pertunjukan sudah dimulai.
-
Setelah kancing
terpasang, gunakan benang wol secukupnya untuk dijadikan rambut boneka, bentuk
rambutnya dapat di bentuk sesuai karakter yang akan dimainkan. Caranya bisa
diikat dengan benang jahit yang kemudian dijahit pada boneka.
-
Langkah terakhir adalah
membuat mulut boneka dari kain flanel, caranya adalah memasukkan tangan kedalam
kaus kaki dan bentuklah sebuah mulut, gambarkan pola mulut pada kain flanel,
dan guntinglah kain flanel sesuai bentuk mulut boneka yang telah digambarkan
tadi. Tempelkan kain flanel ke kaus kaki dengan menggunakan double tape.
Hasil boneka puppet
:
Peran kelompok
mengerjakan boneka puppet :
·
Setiap anggota
didalam kelompok membawa semua peralatan
·
Sastri dalila
dan Dhita sundari membuat boneka puppet
2. Panggung kardus untuk pertunjukan boneka puppet
Panggung ini juga dibuat oleh kelompok, dimana
panggung yang kelompok buat terbuat dari kardus, ini digunakan untuk memudahkan
kelompok memainkan perannya masing-masing secara tidak terlihat yang
diperlihatkan hanya boneka puppet.
Alat dan bahan
a.
Kardus bekas, kalo bisa yang berukuran besar (kardus kulkas
atau tv)
b. Gunting
c. Cutter
d. Isolasi bening
e. Double tape
f. Pita untuk menggantung tirai dan kain bekas
untuk tirai
g. Kertas karton warna-warni (bisa kertas kado,
kertas krep)
h. Lem
i.
Rumput
taman
j.
Kain
hitam
Cara membuat :
a.
Potong bagian depan kardus, seperti membuat bingkai
jendela, buang bagian belakang kardus agar kita bisa masuk dan bercerita
b. Hias dengan kertas karton/kertas kado/cat
dengan cat air bagian depan kardus (bingkai)
c. Tempel dengan tempelan rumput taman, atau
tema-tema lain sesuka hati
d. Pasang tirai dengan mengikat pita pada bagian
samping kanan-kiri kardus
e.
Panggung boneka sudah siap digunakan,
hasilnya seperti gambar dibawah:
Peran kelompok
mengerjakan panggung kardus :
·
Kurnia Boby
Safarov Hasibuan, Akhlak Khazimi Harahap dan Reza Al-Faridz membuat panggung kardus.
3. Handphone (untuk menghidupkan musik)
4. Pengeras suara
5. Meja
Sebagai
peninggi panggung kardus dan untuk menutupi anggota kelompok yang memainkan
boneka puppet.
DISKUSI KELOMPOK DALAM MENGERJAKAN KREATIVITAS
Ketika
menyelesaikan suatu permasalahan secara kelompok maka sangat diperluka diskusi,
sama seperti tugas kreativitas ini
kelompok sering berdiskusi, tetapi Secara umum kelompok sering berdiskusi
melalui dunia maya dengan menggunakan LINE, dimana kelompok membuat grup
kreativitas untuk menyelesaikan tugas ini dengan menggunakan LINE, sedangkan berdiskusi
tatap muka secara langsung terjadi sesudah kelas kreativitas.
Ini
merupakan diskusi tatap muka yang kesekian
kalinya, pada diskusi yang disini kami membahas tentang pengerjaan
boneka, panggung pertunjukan dan drama
yang digunakan, diskusi ini pada tanggal 5 november 2014.
Pada diskusi yang
ketiga kami membahas tentang teknis pertunjukan boneka ini yaitu siapa saja
pemeran yang memainkan boneka dan dalang yang akan bercerita, dan sedikit berlatih memainkan peran masing-masing.
TESTIMONI DAN PERTANYAAN
Teman-teman
1. Sangat terhibur dengan penampilan kelompok, penampilan
oke, tetapi kak dita dalam membaca narasi
intonasinya datar (Cristin, kelompok 1).
2.
Terhibur
dengan penampilan kelompok, lucu, tetapi artikulasi diperjelas lagi, vokalnya
juga kurang keras, kalau penonton lagi ketawa jangan lanjut main dulu ( dinda,
kelompok 5)
Dosen
1. Diblog kelompok masih sama dengan kelompok yang sudah
tampil sebelumnya, hanya memaparkan teori.
2. Posting gambar puppet diblog yang kelompok buat
sendiri
3. Posting garis besar cerita
4. Jelaskan kenapa sampai memilih ide kaus kaki dalam
menggunakan boneka puppet
5. Buat durasi performa diblog