Jumat, 20 Juni 2014

Hans J. Eysenck

                  Biografi Hans J. Eysenck
Hans J. Eysenck lahir di Berlin, Jerman pada tanggal 4 Maret 1916. Ibunya Silesian kelahiran bintang film Helga Molander, dan ayahnya, Eduard Anton Eysenck adalah seorang penghibur klub malam yang pernah terpilih sebagai pria paling tampan di pantai Baltik.

Ayah dan ibunya bercerai saat dia sedang berusia  2 tahun. Eysenck kemudian dirawat oleh neneknya sampai berusia 18 tahun. Kala itu Nazi mulai berkuasa, dan sebagai simpatisan Yahudi, Hans Eysenck pun terancam. Kemudian dia pindah ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya.

Dia menerima gelar doktor di bidang psikologi dari University of London pada tahun 1940. Pada saat perang dunia pertama, dia bekerja sebagai seorang psikolog di bagian gawat darurat. Disinilah penelitiannya pun dilakukan tentang “kevalidan diagnosis-diagnosis psikiatri. Hasil peneltiannya kemudian membuatnya menentang psikologi analisis sepanjang kariernya. Setelah perang usai, dia mengajar di University of London dan menjadi ketua bagian psikologi di The Institute of Psychiatri di Betlehem Royal Hospital.

Hans Eysenck adalah seorang psikolog terkenal yang memakai pendekatan behaviorisme dalam melihat kepribadian manusia. Teori Eysenck sebagian besar didasarkan oleh fisiologi dan genetika. Meskipun dia seorang behavioris, namun Eysenck melihat perbedaan kepribadian lebih disebabkan oleh faktor keturunan atau genetika.

Salah satu metode yang dipakai Eysenck adalah teknik statistik yang disebut analisis faktor. Cara analisis ini dilakukan adalah dengan responden diberikan daftar berisi sifat-sifat manusia yang mereka pilih sesuai kepribadian mereka.

Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, tempramen, ciri-ciri kas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan perilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.

Pengertian kepribadian menurut Hans Eysenk
Eysenk berpendapat dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Namun dia juga berpendapat bahwa semua tingkah laku dipelajari dari lingkungan. Menurutnya kepribadian adalah keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme, sebagaimana ditentukan oleh keturunan dari lingkungan. Pola tingkah laku itu berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama yang mengorganisir tingkah laku; sektor kognitif, (intellegence), sektor kunatif (character), sektor afektif (temperament) dan sektor somatik (constitution).


Hans Eysenk juga mengatakan dimensi kepribadian dasar adalah introversi, ekstraversi, dan psikotisme. Kusioner telah dikembangkan untuk menilai sifat ini, riset ini difokuskan introversi-ekstraversi dimana ditemukan perbedaan pada level aktivasi dan aktivitas. Eysenk menunjukan bahwa perbedaan pada sifat individu memiliki basis biologis dan genetik (turunan), walaupun demikian dia juga mengisyaratkan bahwa perubahan penting dalam fungsi kepribadian dapat terjadi melalui terapi perilaku.

Psikopatologi
Teori kepribadian Eysenck berkaitan erat dengan teori psikologi dan perubahan perilaku. Jenis gejala atau gangguan psikologis yang cenderung berkembang adalah terkait dengan karakteristik kepribadian dasar dan prinsip-prinsip dari fungsi sistem saraf. Menurut Eysenck, orang extravert biasanya memiliki level rangsangan cortical (CAL=CorticalArousal Level) yang tinggi , sedangkan introvert biasanya memiliki  level rangsangan cortical (CAL) yang lebih rendah. Orang yang mengalami gangguan fobia dan obsesif-kompulsif biasanya adalah orang introvert, sementara orang yang mengalami gangguan keseimbagan mental (misalnya, paralisis histerikal) atau gangguan ingatan (misalnya amnesia) biasanya adalah orang ekstravert.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar